Taat Pribadi menilai bahwa kesuksesan sama dengan banyak uang dan kaya raya. Karena suatu keadaan, Taat terpaksa menjadi guru pengganti di sekolah terpencil di Jawa Barat untuk mengajar Sejarah. Di sekolah tersebut, ia bertemu beberapa guru dengan karakter unik. Mereka adalah Pak Purnama, Ibu Rahayu, Pak Manul, Pak Gagah, Ibu Indah, dan Ibu Nirmala. Peristiwa perampokan uang gaji guru dan pesangon Purnama membuat Taat dan guru-guru sekolah itu berusaha memecahkan masalah itu. Kejadian-kejadian tersebut membawa Taat menemukan jati dirinya dan mengubah pandangannya akan arti kesuksesan.