Arsip Festival Film Indonesia

Salman Aristo

1 Piala 7 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 435 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-09 16:50:21 [post_date_gmt] => 2020-08-09 16:50:21 [post_content] => Di benak Mahmud (60), tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup. Sayangnya semangat Mahmud tercederai saat mendengar isu sidang Isbat Kementrian Agama yang menelan dana sembilan milyar untuk menentukan hilal. Realita itu membuatnya teringat lagi tradisi mencari hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi yang tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu. Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Hilal bisa ditemukan tanpa harus menelan biaya milyaran.Sayangnya upayanya itu terhalangi oleh anaknya. Mereka mengkhawatirkan kesehatan Mahmud yang menurun. Mahmud bersikeras pergi. Mahmud boleh pergi hanya jika ditemani Heli (Hilal) (28), anak bungsunya yang sejak lama pergi dari rumah karena selalu bertentangan dengannya. Heli, aktivis lingkungan hidup, kerap membuat Mahmud gerah dengan kritik sekuler liberal yang menurutnya sesat. Heli terpaksa menuruti permintaan kakaknya yang bekerja di kantor imigrasi, agar membantunya mengurus paspornya yang kadaluarsa bertepatan dengan libur lebaran. Dia butuh secepatnya keluar negeri membantu para aktivis dunia berjuang melawan perusakan lingkungan di Nicaragua. Dalam perjalanan terjadilah dialog bapak-anak yang berbeda pandangan, apalagi mereka menemukan peristiwa-peristiwa yang memaksa mereka menyatakan posisi pendiriannya. [post_title] => Mencari Hilal [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => open [ping_status] => open [post_password] => [post_name] => mencari-hilal [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-13 09:02:14 [post_modified_gmt] => 2020-08-13 09:02:14 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=435 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Film Terbaik Mencari Hilal
  • WP_Post Object ( [ID] => 435 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-09 16:50:21 [post_date_gmt] => 2020-08-09 16:50:21 [post_content] => Di benak Mahmud (60), tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup. Sayangnya semangat Mahmud tercederai saat mendengar isu sidang Isbat Kementrian Agama yang menelan dana sembilan milyar untuk menentukan hilal. Realita itu membuatnya teringat lagi tradisi mencari hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi yang tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu. Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Hilal bisa ditemukan tanpa harus menelan biaya milyaran.Sayangnya upayanya itu terhalangi oleh anaknya. Mereka mengkhawatirkan kesehatan Mahmud yang menurun. Mahmud bersikeras pergi. Mahmud boleh pergi hanya jika ditemani Heli (Hilal) (28), anak bungsunya yang sejak lama pergi dari rumah karena selalu bertentangan dengannya. Heli, aktivis lingkungan hidup, kerap membuat Mahmud gerah dengan kritik sekuler liberal yang menurutnya sesat. Heli terpaksa menuruti permintaan kakaknya yang bekerja di kantor imigrasi, agar membantunya mengurus paspornya yang kadaluarsa bertepatan dengan libur lebaran. Dia butuh secepatnya keluar negeri membantu para aktivis dunia berjuang melawan perusakan lingkungan di Nicaragua. Dalam perjalanan terjadilah dialog bapak-anak yang berbeda pandangan, apalagi mereka menemukan peristiwa-peristiwa yang memaksa mereka menyatakan posisi pendiriannya. [post_title] => Mencari Hilal [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => open [ping_status] => open [post_password] => [post_name] => mencari-hilal [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-13 09:02:14 [post_modified_gmt] => 2020-08-13 09:02:14 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=435 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Penulis Skenario Asli Terbaik Mencari Hilal
  • WP_Post Object ( [ID] => 44 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-07-17 06:47:10 [post_date_gmt] => 2020-07-17 06:47:10 [post_content] => Karena kegigihannya dan sang suami, mereka membangun bisnis keluarga dari nol hingga sukses di Makassar. Keluarga yang harmonis ini kerap menghabiskan waktu berdiskusi bersama di meja makan dengan hidangan khas Sulawesi Selatan. [post_title] => Athirah [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => open [ping_status] => open [post_password] => [post_name] => athirah [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-25 16:35:25 [post_modified_gmt] => 2020-08-25 16:35:25 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?p=44 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Pemenang Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik Athirah
  • WP_Post Object ( [ID] => 7363 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 15:55:59 [post_date_gmt] => 2020-12-22 15:55:59 [post_content] => [post_title] => Garuda di Dadaku 2 [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => garuda-di-dadaku-2 [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 15:55:59 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 15:55:59 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7363 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Cerita Asli Terbaik Garuda di Dadaku 2
  • WP_Post Object ( [ID] => 7473 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 19:22:37 [post_date_gmt] => 2020-12-22 19:22:37 [post_content] => Semua hubungan manusia menemui ambang batasnya di waktu Maghrib, itulah benang merah dari 6 cerita yang ada: Iman Cuma Ingin Nur, tentang sepasang suami istri yang ingin bercinta; Adzan, tentang seorang preman dan penjaga musholla; Menunggu Aki, tentang penghuni kompleks perumahan yang menunggu tukang nasi goreng langganan mereka; Jalan Pintas, tentang sepasang kekasih yang mencari jalan pintas; Cerita Si Ivan, tentang anak kecil yang ketakutan; dan Ba’da, tentang pertemuan dari semua tokoh tersebut. [post_title] => Jakarta Maghrib [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => jakarta-maghrib [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 19:22:37 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 19:22:37 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7473 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Skenario Terbaik Jakarta Maghrib
  • WP_Post Object ( [ID] => 7422 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 17:57:29 [post_date_gmt] => 2020-12-22 17:57:29 [post_content] => Sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Jawa Tengah pada pertengahan 1960-an. Rasus, seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya, mencari cintanya yang hilang: Srintil.   Ketika keduanya masih sangat muda dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk, sesuatu menghalangi cinta mereka. Kemampuan menari Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng.   Ketika Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, ia menyadari bahwa menjadi ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya dirampas dan dalam keputusasaan ia meninggalkan dukuhnya untuk menjadi tentara.   Zaman bergerak. Rasus harus memilih: loyal kepada negara atau cintanya kepada Srintil. Ketika Rasus berada dalam dilema, ia sudah kehilangan jejak kekasihnya. Pencariannya tidak mudah dan baru membuahkan hasil sepuluh tahun kemudian. [post_title] => Sang Penari [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sang-penari [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 17:59:18 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 17:59:18 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7422 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Skenario Terbaik Sang Penari
  • WP_Post Object ( [ID] => 7473 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 19:22:37 [post_date_gmt] => 2020-12-22 19:22:37 [post_content] => Semua hubungan manusia menemui ambang batasnya di waktu Maghrib, itulah benang merah dari 6 cerita yang ada: Iman Cuma Ingin Nur, tentang sepasang suami istri yang ingin bercinta; Adzan, tentang seorang preman dan penjaga musholla; Menunggu Aki, tentang penghuni kompleks perumahan yang menunggu tukang nasi goreng langganan mereka; Jalan Pintas, tentang sepasang kekasih yang mencari jalan pintas; Cerita Si Ivan, tentang anak kecil yang ketakutan; dan Ba’da, tentang pertemuan dari semua tokoh tersebut. [post_title] => Jakarta Maghrib [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => jakarta-maghrib [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 19:22:37 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 19:22:37 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7473 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Cerita Asli Terbaik Jakarta Maghrib
  • WP_Post Object ( [ID] => 7566 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-23 05:09:41 [post_date_gmt] => 2020-12-23 05:09:41 [post_content] => Amanda, yang tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Dodi 10 hari lagi, diselimuti rasa bimbang. Mantan pacarnya, Hari, kembali hadir dalam kehidupannya. Amanda dan Hari pernah membina hubungan selama delapan tahun sampai akhirnya putus tanpa sebab. Kenangan-kenangan bersama Hari muncul dengan banyaknya SMS, miscall dan kotak-kotak berisi memorabilia saat mereka masih pacaran. Karena Dodi sangat sibuk, ia meminta Amanda untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Hari. Mulanya memang begitu niat Amanda, tapi kesibukkan Dodi justru membuka sela bagi Hari untuk kembali menumbuhkan benih-benih cinta Amanda. Ia dengan tulus membantu persiapan pernikahan Amanda dan Dody. Amanda mengalami dilema. Di satu sisi, Dodi begitu sibuk luar biasa sampai tidak bisa membantu Amanda dalam mempersiapkan pernikahannya, sementara Hari, memiliki banyak waktu dan benar-benar santai. Rasa nyaman bersama Hari membuat Amanda hanyut dalam kenangan. [post_title] => Hari untuk Amanda [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => hari-untuk-amanda [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-23 05:09:41 [post_modified_gmt] => 2020-12-23 05:09:41 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7566 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Skenario Asli Terbaik Hari untuk Amanda