Di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) tuna netra, murid-muridnya mengikuti pelajaran, berusaha menggapai cita-citanya dan jatuh cinta, seperti yang biasa terjadi pada remaja umumnya. Salah satu murid, Diana, sedang menanti tanda-tanda kedewasaannya sebagai wanita. Murid lain, Fitri jatuh cinta pada “seorang dokter”. Melihat tingkah Fitri, Edo, yang bisu-tuli, anak pemilik warung di sekolah itu dan dandannya bak punk, mengambil kesempatan. Setiap Fitri menulis surat dan menyelipkannya di gerbang kolam renang, surat itu diambil dan dibalasnya. Murid lain lagi, Maya tetap ingin menjadi aktris. Keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka menemukan cara untuk berkomunikasi antarmereka maupun dengan dunia di luar mereka.