Arsip Festival Film Indonesia

Zeke Khaseli

1 Piala 1 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 828 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-12 06:29:52 [post_date_gmt] => 2020-08-12 06:29:52 [post_content] => Nay (Sha Ine Febriyanti), aktris, mendapati janin yang dikandungnya sudah berumur 11 minggu. Nay pun segera mengutarakan perihal tersebut kepada pacarnya, Ben, seorang anak mami, yang lebih mementingkan ibunya ketimbang janin mereka. Nay sulit untuk mengambil keputusan yang seharusnya disepakati berdua. Apalagi, Nay mendapat kabar bahwa ia terpilih sebagai pemeran utama dalam sebuah produksi film internasional. Akhirnya Nay menceritakan masalahnya kepada Ajeng, manajernya, yang tidak setuju jika Nay menyia-nyiakan kesempatan amat berharga itu demi janinnya. Dalam perjalanan di mobil, Nay harus menghadapi berbagai macam fakta dan ragam sifat manusia yang sebenarnya Ben, Ajeng, Mami Ben, dan Pram, laki-laki yang dianggapnya dapat diandalkan. Nay pun berhadapan kembali dengan sejarah kelam masa lalunya. Sosok ayah yang tak pernah dikenalnya, juga ibu yang pernah mengecewakannya. [post_title] => Nay [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => nay [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-20 12:01:24 [post_modified_gmt] => 2020-08-20 12:01:24 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=828 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2016 Nominasi Penata Musik Terbaik Nay
  • WP_Post Object ( [ID] => 2270 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-31 09:38:19 [post_date_gmt] => 2020-08-31 09:38:19 [post_content] => Marlina adalah seorang janda yang sedang berkabung. Setiap hari ia membanting tulang untuk mengumpulkan cukup uang, demi membiayai ritual upacara pemakaman suaminya yang baru meninggal. Jasad suaminya diawetkan dan terbaring di ruang tamunya, menunggu waktunya dimakamkan. Markus, lelaki berperawakan besar dan kasar, mengetuk pintu rumahnya dan mengancam akan merampoknya dalam waktu setengah jam. Hal itupun terjadi. Marlina meracuni anggota kawanan perampok, dan menggoda Markus hingga birahinya bangkit. Saat berhubungan badan, Marlina memenggal kepala Markus lalu menjinjing kepalanya yang dibungkus kain ke dengan tujuan kantor polisi. Jarak antara satu rumah dan rumah yang lain di Sumba Barat bisa mencapai 10 hingga 20 kilometer, sehingga perjalanan Marlina terasa sebagai sebuah petualangan metaforis, di mana dia menemukan kekuatan diri dan kelahiran yang baru. [post_title] => Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-03 13:39:08 [post_modified_gmt] => 2020-09-03 13:39:08 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2270 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2016 Pemenang Penata Musik Terbaik Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak