Arsip Festival Film Indonesia

Tio Pakusadewo

2 September 1963

Irwan Susetio Pakusadewo yang lebih dikenal sebagai Tio Pakusadewo adalah aktor Indonesia yang mulai dikenal oleh publik Indonesia setelah berperan dalam film layar lebar Cinta Dalam Sepotong Roti arahan Garin Nugroho pada tahun 1990, Pada awal tahun 1990-an, tokoh yang masih terhitung kerabat Kadipaten Pakualaman ini dikenal sebagai bintang film muda yang penuh talenta. Berkat perannya sebagai Aria, seorang komponis idealis dalam film Lagu Untuk Seruni (1991), ia meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia 1991 untuk kategori Aktor Terbaik. Namun bersamaan dengan tenggelamnya film Indonesia pada pertengahan 1990-an, Tio menghilang. Ia terjebak dalam masalah pribadi dan narkoba.

 

Ia kembali berkarier di dunia perfilman dengan berperan pada film Virgin (2004). Kemudian banyak judul film yang kembali ia bintangi seperti Berbagi Suami (2006), Quickie Express (2007), Lastri (2008), Pintu Terlarang (2009). Pada tahun 2009 ia kembali meraih Piala Citra kategori Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia 2009 lewat film Identitas (film) arahan sutradara Aria Kusumadewa.

5 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 384 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-08 11:00:36 [post_date_gmt] => 2020-08-08 11:00:36 [post_content] => Larasati terpaksa memenuhi wasiat ibunya, Sulastri, untuk mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat untuk Jaya di Praha. Dibesarkan di tengah kehidupan keluarga yang tidak harmonis, hubungan Larasati dan ibunya tidak pernah benar-benar baik. Jaya, mantan tunangan ibunya, gagal memenuhi janji untuk kembali puluhan tahun silam akibat perubahan situasi politik. [post_title] => Surat dari Praha [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => surat-dari-praha [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-20 08:52:19 [post_modified_gmt] => 2020-08-20 08:52:19 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=384 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik Surat dari Praha
  • WP_Post Object ( [ID] => 6791 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 09:45:14 [post_date_gmt] => 2020-12-19 09:45:14 [post_content] => Film ini mengisahkan tentang sebuah bus yang melaju menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya dan dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka. Setiap penumpang bus ini memiliki tujuannya masing-masing. Pada awalnya mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik seperti biasa, tetapi tanpa mereka sadari ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar. Pesan penting ini dapat mengakhiri konflik yang terjadi. Namun kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, karena dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela-sela desingan peluru. Ditambah lagi, mereka juga harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir, yakni para kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik. Tidak ada yang tahu, siapa yang akan mati dan siapa yang akan tetap hidup. [post_title] => Night Bus [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => night-bus [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 09:52:25 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 09:52:25 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6791 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik Night Bus
  • WP_Post Object ( [ID] => 7369 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 16:06:45 [post_date_gmt] => 2020-12-22 16:06:45 [post_content] => [post_title] => Rayya, Cahaya di Atas Cahaya [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => rayya-cahaya-di-atas-cahaya [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 16:06:45 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 16:06:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7369 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik Rayya, Cahaya di Atas Cahaya
  • WP_Post Object ( [ID] => 7462 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 18:59:04 [post_date_gmt] => 2020-12-22 18:59:04 [post_content] => [post_title] => Tebus [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => tebus [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 18:59:04 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 18:59:04 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7462 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik Tebus
  • WP_Post Object ( [ID] => 7554 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-23 04:45:44 [post_date_gmt] => 2020-12-23 04:45:44 [post_content] => Sejak lulus S1 manajemen, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan, meskipun selalu gagal, ia tak pernah putus asa mencari kerja. Dalam sebuah kejadian, terjadi pertemuan antara Muluk dan seorang pencopet bernama Komet. Komet membawa Muluk menemui kelompok copet yang anggotanya adalah anak-anak dan ketuanya, Jarot. Dalam kelompok copet tersebut terbagi dalam tiga kelompok copet: copet mall, copet pasar, dan copet angkot.   Muluk yang memiliki latar belakang pendidikan manajemen pun menawarkan kerjasama untuk mengelola hasil kerja kelompok copet tersebut dan memberikan pendidikan kepada anak-anak anggota kelompok copet. Sebagai imbalannya, Muluk meminta 10 % dari hasil yang dikumpulkan kelompok copet. Setelah melalui perdebatan, Jarot menyetujui usulan Muluk. Dalam pelaksanaannya, Muluk kemudian meminta bantuan Samsul, sarjana pendidikan yang kerjanya main gaple di pos ronda, dan Pipit—sarjana D3 yang kerjanya mengadu keberuntungan dengan mengikuti program kuis di TV.   Kepada ayahnya, Pak Makbul, Muluk hanya menyatakan dirinya telah bekerja di bagian SDM. Dengan bangga, Pak Makbul menyampaikan berita tersebut ke Haji Sarbini, calon besannya. Pak Makbul, Haji Sarbini, juga Haji Rahmat, ayah Pipit, senang melihat anak-anak mereka sudah bekerja. [post_title] => Alangkah Lucunya (Negeri Ini) [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => alangkah-lucunya-negeri-ini [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-23 04:45:44 [post_modified_gmt] => 2020-12-23 04:45:44 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7554 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik Alangkah Lucunya (Negeri Ini)