Arsip Festival Film Indonesia

Sinar Ayu Massie

2 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 6018 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-05 11:14:33 [post_date_gmt] => 2020-12-05 11:14:33 [post_content] => Susi Susanti sudah jadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. Di bawah bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia dan didorong oleh janji kepada ayahnya, Susi berhasil mendapatkan pengakuan Internasional karena memenangkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Ketika terjadi gejolak ekonomi, Susi menggunakan kesempatan tersebut untuk menunjukkan bahwa kepahlawanan tidak diukur oleh tingginya kesuksesan seseorang, tetapi oleh kedalaman pengorbanan seseorang. [post_title] => Susi Susanti: Love All [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => susi-susanti-love-all [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-05 11:26:45 [post_modified_gmt] => 2020-12-05 11:26:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6018 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2014 Nominasi Penulis Skenario Asli Terbaik Susi Susanti: Love All
  • WP_Post Object ( [ID] => 5107 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-11-04 17:10:35 [post_date_gmt] => 2020-11-04 17:10:35 [post_content] => Yan adalah seorang pejabat pemerintah yang lurus; Isterinya, Ratna adalah dosen filsafat di sebuah universitas terkemuka. Mereka berdua memiliki tiga anak yang sangat berbeda sifatnya satu sama lain.   Yang tertua, Firman, paling lemah,  baru saja cerai dan dalam kondisi menganggur. Anak kedua, Satria, kontraktor muda, yang punya ambisi besar untuk mengembangkan bisnisnya. Satria tentu saja jadi anak emas keluarga. Dan yang terakhir adalah Dian, bungsu kesayangan seluruh anggota keluarga, telah bertunangan dengan Hasan, anggota DPR yang masih muda, haus kekekuasaan dan punya banyak koneksi para pejabat.   Hidup bersama keluarga ini adalah sang Nenek, ibu dari Yan, yang menjaga, menemani, dan menjadi tempat mengadu dari seluruh anggota keluarga.   Satria dibujuk Hasan untuk meminta “jatah” proyek pembangunan pelabuhan dari ayahnya. Sementara Hassan bersama-sama teman-temannya di DPR akan mengatur anggaran proyek tersebut dari dalam. Upaya ini membuahkan hasil: perusahaan Satria memenangkan tender tersebut. Sementara Yan mulai terganggu dengan bisik-bisik di kantornya: rumor beredar bahwa Yan yang dikenal selama ini sangat “lurus,” akhirnya sama saja dengan pejabat lainnya.   Stress karena gunjingan kanan-kiri, Yan memutuskan mengundurkan diri. Sang Nenek, Soen, bukan tidak paham apa yang sedang dialami anaknya, ikut stress dan akhirnya masuk rumah sakit. Soen wafat. Kehidupan keluarga ini kemudian berubah drastis menjadi lebih suram dan tak sehangat dahulu. Uang mengubah semua dan nilai-nilai dalam keluarga mulai runtuh sejalan dengan terkuaknya kepalsuan di sekitar mereka. [post_title] => Sebelum Pagi Terulang Kembali [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sebelum-pagi-terulang-kembali [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-11-04 17:18:49 [post_modified_gmt] => 2020-11-04 17:18:49 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5107 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2014 Nominasi Skenario Asli Terbaik Sebelum Pagi Terulang Kembali