Arsip Festival Film Indonesia

Ria Irawan

24 Juli 1969 - 6 Januari 2020

Chandra Ariati Dewi Irawan atau lebih dikenal sebagai Ria Irawan adalah aktris berkebangsaan Indonesia. Dia adalah putri dari aktor senior Bambang Irawan dan aktris senior Ade Irawan.

 

Lahir sebagai bungsu dari lima bersaudara pasangan Bambang Irawan dan Ade Irawan, membuat Ria mendapat sorotan sejak kelahirannya. Karena besar di lingkungan film, bahkan ayahnya memiliki perusahaan film Agora, Ria tertarik dengan dunia perfilman sejak masih kecil. Pada usia empat tahun, Ria telah menjadi figuran dalam film Sopir Taxi (1973). Kemudian Ria mendapat lagi peran sebagai figuran dalam film Belas Kasih, kali ini figuran dengan dialog. Setelah itu, Ria juga bermain dalam film Fajar Menyingsing (1975) bersama Erwin Gutawa, Chicha (1976) bersama Chicha Koeswoyo yang kala itu sedang tenar, Siulan Rahasia (1977), Istriku Sayang Istriku Malang (1977), Nakalnya Anak-Anak (1980) hingga aktingnya yang membuat banyak orang terpikat pada film Kembang Kertas (1984). Berkat perannya di film Bila Saatnya Tiba (1985), Ria meraih nominasi Festival Film Indonesia 1986 sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Ria berhasil memenangkan Piala Citra lewat film yang juga dibintangi oleh Mathias Muchus dan Meriam Bellina, yakni Selamat Tinggal Jeanette (1987) sebagai Pemeran pendukung wanita Terbaik di FFI 1988. Di Festival Film Indonesia 2006 dirinya kembali mendapat nominasi Aktris Pendukung Terbaik lewat film Berbagi Suami (2006).

 

Ria juga menjajal profesi fotogafi dan penyutradaraan videoklip. Ria pernah menggarap klip Anggun C. Sasmi serta penyanyi lainnya. Kemampuan fotografi Ria meningkat setelah diarahkan oleh fotografer Ken Sanjaya dan Drigo L. Tobing. Ria juga pernah bekerja sama dengan Jay Subijakto yang saat itu menjadi kekasihnya, serta Rizal Mantovani yang juga sempat menjadi kekasihnya.

Selama di Milan, yang juga tempat kakaknya, Dewi tinggal bersama suaminya, Ria mengambil kuliah desain grafis. Selama di 'perantauan', Ria beberapa kali mudik, bahkan sempat membintangi film Kuldesak. Tahun 1996, Ria memutuskan kembali ke Indonesia. Namun niat itu berubah kala transit di Singapura. Ria pun memutuskan tinggal sementara di sana. Setelah enam bulan, Ria benar-benar kembali ke Indonesia. Beragam tawaran syuting dan wawancara serta pemotretan langsung menghampiri. Beberapa sinetron yang kemudian dibintanginya antara lain, Cintailah DakuDebu Tertiup AnginMelompati AnginBidadari yang Terluka, dan Canting.

 

Ria kembali ke layar lebar dengan membintangi Biola Tak Berdawai. Berkat perannya sebagai Renjani, Ria mendapat gelar The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada 2003. Namun pada tahun 2005, Ria kembali membuat heboh setelah kembali terjerat kasus narkoba. Ria ditangkap bersama pengunjung diskotik Crown yang dinyatakan positif pemakai narkoba. Sayangnya aparat kepolisian sulit menyeret Ria ke pengadilan karena tidak memiliki cukup alat bukti.

2 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1022 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-13 15:53:34 [post_date_gmt] => 2020-08-13 15:53:34 [post_content] => Bercerita tentang 3 sahabat Tigor, Sahat dan Sabar meninggalkan kampung halaman mereka di Samosir Sumatera Utara. Mereka merantau berharap bisa meraih impiannya. Sesampainya di Jakarta mereka terpisah dan menempuh hidup masing-masing. Bertemu dengan Mona yang membuat kehidupan Sahat di Jakarta menjadi berubah dan lebih rumit. Jakarta bukan hanya merebut persahabatan mereka, tetapi juga kemanusiaannya. [post_title] => Bulan di Atas Kuburan [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => bulan-di-atas-kuburan [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-19 14:58:15 [post_modified_gmt] => 2020-08-19 14:58:15 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1022 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2020 Nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Bulan di Atas Kuburan
  • WP_Post Object ( [ID] => 6059 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-05 11:52:30 [post_date_gmt] => 2020-12-05 11:52:30 [post_content] => Hubungan Eddy, pemilik usaha bengkel desa, dan Eni bisa kandas lantaran Eni akan dijodohkan dengan saudagar kaya dari kota, Pietoyo. Berkat saran Ibunya, Eddy berhasil merayu orangtua Eni dengan mengatakan akan berangkat Haji tahun ini. Faktanya, untuk mendapatkan kuota visa Haji resmi harus mengantri selama 10 tahun. Eddy memutuskan menjual bengkel tempat usahanya, dan mengambil jalur kilat. Sesampainya di Jakarta, Eddy baru sadar kalau ia ditipu. Dalam kebimbangan, Eddy harus menyembunyikan hal tersebut dari siapapun. Ia menunggu waktu yang tepat untuk pulang kampung, agar seolah-olah ia benar-benar naik Haji dan bisa segera menikahi Eni. [post_title] => Mekah I'm Coming [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => mekah-im-coming [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-05 12:17:45 [post_modified_gmt] => 2020-12-05 12:17:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6059 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2020 Nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik Mekah I'm Coming