Arsip Festival Film Indonesia

Putri Kuswisnuwardhani

20 September 1959

Sejak 2011, ia menerima tongkat kepemimpinan dari ibunya Mooryati Soedibyo, pendiri sekaligus perintis PT Mustika Ratu, perusahaan kosmetika ternama. Selaku bos salah satu perusahaan dalam negeri yang cukup berpengaruh, ia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam membantu melindungi pasar domestik dari serbuan kosmetik impor yang tidak aman.

1 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1924 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-30 11:19:08 [post_date_gmt] => 2020-08-30 11:19:08 [post_content] => Setelah ayahnya, Panembahan Hanyokrowati meninggal, Raden Mas Rangsang yang masih remaja menggantikannya dan diberi gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma. Ini adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mudah. Sultan Agung harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai oleh politik VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, di bawah panji Mataram. Di sisi lain, ia harus mengorbankan pula cinta sejatinya kepada Lembayung dengan menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihannya.   Kemarahan Sultan Agung kepada VOC memuncak ketika ia mengetahui bahwa VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram dengan membangun kantor dagang di Batavia. Ia pun mengibarkan Perang Batavia sampai meninggalnya JP Coen dan runtuhnya benteng VOC. Selama perjuangan ini, Sultan Agung juga harus menghadapi berbagai pengkhianatan yang terjadi padanya. [post_title] => Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sultan-agung-tahta-perjuangan-dan-cinta [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-14 10:15:54 [post_modified_gmt] => 2020-09-14 10:15:54 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1924 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Film Terbaik Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta