Arsip Festival Film Indonesia

Prisia Nasution

1 Juni 1984

Prisia Nasution yang akrab disapa Phia adalah seorang model dan aktris Indonesia. Prisia memulai debut sebagai pemeran utama dalam film adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk berjudul Sang Penari tahun 2011 dan langsung meraih penghargaan Aktris Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2011. Setelah meraih penghargaan Festival Film Indonesia karier Prisia di dunia perfilman Indonesia melambung dengan membintangi lima film pada tahun 2013 yaitu Isyarat sebuah film omnibus bergenre drama, berperan sebagai istri Joko Widodo Iriana dalam Joko, berperan sebagai aktivis lingkungan Butet Manurung dalam Sokola RimbaRectoverso sebuah film adaptasi dari novel karya Dewi Lestari, dan sebuah film perjalanan Laura & Marsha.

 

Tahun 2014 Prisia kembali tampil dalam sebuah film drama Unlimited Love yang mengambil syuting di Eropa. Selain itu Prisia juga kembali berkolaborasi dengan Ifa Isfansyah untuk kedua kalinya dalam Pendekar Tongkat Emas. Setahun berikutnya Prisia kembali tayang dalam film bergenre laga yaitu 3 (film) sebuah film fiksi ilmiah dan Comic 8: Casino Kings Part 1 sebuah sekuel pertama Comic 8, kedua film yang dibintangi Prisia tahun ini merupakan karya Anggy Umbara.

1 Piala 3 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 2535 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-09-23 15:18:20 [post_date_gmt] => 2020-09-23 15:18:20 [post_content] => Delapan agen rahasia di bawah pimpinan Indro Warkop ditugaskan untuk menyamar menjadi komika demi mencari seorang komika yang menjadi penghubung ke master kriminal yang bernama The King, pemilik kasino paling spektakuler di Asia.   Untuk mencari kasino tersebut dan menangkap The King, kedelapan comic tersebut harus melewati banyak proses dan hambatan: menghindari kejaran Interpol dan kepolisian karena peristiwa perampokan bank dalam misi sebelumnya, sampai harus menghadapi pasukan pembunuh, kelompok preman dan penjahat cap kampak [post_title] => Comic 8: Casino Kings Part 1 [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => comic-8-casino-kings-part-1 [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-23 15:25:08 [post_modified_gmt] => 2020-09-23 15:25:08 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2535 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Comic 8: Casino Kings Part 1
  • WP_Post Object ( [ID] => 2463 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-09-14 11:26:23 [post_date_gmt] => 2020-09-14 11:26:23 [post_content] => Fara, Aryo, dan Adi baru saja ditinggal wafat ibu mereka, Maryam, yang juga dirasakan oleh pembantu mereka, Ijah. Sebuah perdebatan mengenai upacara pemakaman Maryam terjadi di antara ketiga anaknya, mengingat Maryam adalah seorang muslimah dan hanya Fara yang seagama dengan ibunya. Walaupun perdebatan dapat diselesaikan, tetapi ini merembet ke masalah lainnya: Fara, yang merupakan pelatih renang, selalu menentukan atlet yang dikirim ke pelatihan nasional tanpa mempertimbangkan unsur SARA. Namun, Fara harus menghadapi tantangan dari pemilik klub Fara, padahal muridnya tak pernah mempermasalahkan warna kulit mereka. Adi yang sering dirundung teman sekolahnya harus melihat peristiwa yang tak berperikemanusiaan. Aryo harus menjadi pemimpin dalam persoalan warisan sebagai anak laki-laki tertua di keluarga. Ijah terpaksa pulang kampung untuk menuntut keadilan bagi keluarganya. Hanya satu penyelesaian yang dibutuhkan Fara, Aryo, Adi, dan Ijah: Pancasila yang terdiri dari sila mengenai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. [post_title] => Lima [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => lima [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-14 11:26:23 [post_modified_gmt] => 2020-09-14 11:26:23 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2463 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Lima
  • WP_Post Object ( [ID] => 5117 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-11-04 17:34:05 [post_date_gmt] => 2020-11-04 17:34:05 [post_content] => Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, Butet Manurung telah menemukan hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.   Hingga suatu hari Butet terserang demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. Nyungsang Bungo nama anak itu, berasal dari Hilir sungai Makekal, yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet mengajar. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah di’cap jempol’ oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.   Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa malapetaka bagi mereka.   Namun melihat keteguhan hati Bungo dan kecerdasannya membuat Butet mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo, hingga malapetaka yang ditakuti oleh Kelompok Bungo betul-betul terjadi. Butet terpisahkan dari masyarakat Rimba yang dicintainya. [post_title] => Sokola Rimba [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sokola-rimba [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-11-04 17:38:13 [post_modified_gmt] => 2020-11-04 17:38:13 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5117 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik Sokola Rimba
  • WP_Post Object ( [ID] => 7422 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 17:57:29 [post_date_gmt] => 2020-12-22 17:57:29 [post_content] => Sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Jawa Tengah pada pertengahan 1960-an. Rasus, seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya, mencari cintanya yang hilang: Srintil.   Ketika keduanya masih sangat muda dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk, sesuatu menghalangi cinta mereka. Kemampuan menari Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng.   Ketika Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, ia menyadari bahwa menjadi ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya dirampas dan dalam keputusasaan ia meninggalkan dukuhnya untuk menjadi tentara.   Zaman bergerak. Rasus harus memilih: loyal kepada negara atau cintanya kepada Srintil. Ketika Rasus berada dalam dilema, ia sudah kehilangan jejak kekasihnya. Pencariannya tidak mudah dan baru membuahkan hasil sepuluh tahun kemudian. [post_title] => Sang Penari [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sang-penari [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 17:59:18 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 17:59:18 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7422 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik Sang Penari