Film Mandau dan Asmara (1977) dibikin di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak. Karena ceritanya menyangkut wilayah itu, maka ditampilkanlah artis artis daerah. Termasuk Piet Pagau, yang putera Dayak Asli. Kedatangannya ke Jakarta semula untuk mengisi suara (dubbing) film tersebut, namun Piet Pagau keterusan. "Modal" cukup. Selain fisik yang bagus, juga berpengalaman main sandiwara. Baik di pentas maupun RRI Pontianak. Tak heran bila Piet Pagau "awet" di film sampai "zaman sinetron".