Nursita Mouly Surya adalah seorang sutradara dan penulis skenario film Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 2008, Mouly meraih tiga penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2008 untuk kategori film, sutradara dan penulis skenario terbaik melalui film fiksi.. Pencapaian 3 Piala Citra untuk film, sutradara dan penulis terbaik ini merupakan hasil pertama dan langsung terbaik untuk Mouly Surya.
WP_Post Object
(
[ID] => 2270
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-08-31 09:38:19
[post_date_gmt] => 2020-08-31 09:38:19
[post_content] => Marlina adalah seorang janda yang sedang berkabung. Setiap hari ia membanting tulang untuk mengumpulkan cukup uang, demi membiayai ritual upacara pemakaman suaminya yang baru meninggal. Jasad suaminya diawetkan dan terbaring di ruang tamunya, menunggu waktunya dimakamkan. Markus, lelaki berperawakan besar dan kasar, mengetuk pintu rumahnya dan mengancam akan merampoknya dalam waktu setengah jam. Hal itupun terjadi. Marlina meracuni anggota kawanan perampok, dan menggoda Markus hingga birahinya bangkit. Saat berhubungan badan, Marlina memenggal kepala Markus lalu menjinjing kepalanya yang dibungkus kain ke dengan tujuan kantor polisi. Jarak antara satu rumah dan rumah yang lain di Sumba Barat bisa mencapai 10 hingga 20 kilometer, sehingga perjalanan Marlina terasa sebagai sebuah petualangan metaforis, di mana dia menemukan kekuatan diri dan kelahiran yang baru.
[post_title] => Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-09-03 13:39:08
[post_modified_gmt] => 2020-09-03 13:39:08
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2270
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2018
Pemenang Sutradara Terbaik
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
WP_Post Object
(
[ID] => 2270
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-08-31 09:38:19
[post_date_gmt] => 2020-08-31 09:38:19
[post_content] => Marlina adalah seorang janda yang sedang berkabung. Setiap hari ia membanting tulang untuk mengumpulkan cukup uang, demi membiayai ritual upacara pemakaman suaminya yang baru meninggal. Jasad suaminya diawetkan dan terbaring di ruang tamunya, menunggu waktunya dimakamkan. Markus, lelaki berperawakan besar dan kasar, mengetuk pintu rumahnya dan mengancam akan merampoknya dalam waktu setengah jam. Hal itupun terjadi. Marlina meracuni anggota kawanan perampok, dan menggoda Markus hingga birahinya bangkit. Saat berhubungan badan, Marlina memenggal kepala Markus lalu menjinjing kepalanya yang dibungkus kain ke dengan tujuan kantor polisi. Jarak antara satu rumah dan rumah yang lain di Sumba Barat bisa mencapai 10 hingga 20 kilometer, sehingga perjalanan Marlina terasa sebagai sebuah petualangan metaforis, di mana dia menemukan kekuatan diri dan kelahiran yang baru.
[post_title] => Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-09-03 13:39:08
[post_modified_gmt] => 2020-09-03 13:39:08
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2270
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2018
Pemenang Skenario Asli Terbaik
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
WP_Post Object
(
[ID] => 7233
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-12-22 12:54:17
[post_date_gmt] => 2020-12-22 12:54:17
[post_content] => Di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) tuna netra, murid-muridnya mengikuti pelajaran, berusaha menggapai cita-citanya dan jatuh cinta, seperti yang biasa terjadi pada remaja umumnya. Salah satu murid, Diana, sedang menanti tanda-tanda kedewasaannya sebagai wanita. Murid lain, Fitri jatuh cinta pada “seorang dokter”. Melihat tingkah Fitri, Edo, yang bisu-tuli, anak pemilik warung di sekolah itu dan dandannya bak punk, mengambil kesempatan. Setiap Fitri menulis surat dan menyelipkannya di gerbang kolam renang, surat itu diambil dan dibalasnya. Murid lain lagi, Maya tetap ingin menjadi aktris. Keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka menemukan cara untuk berkomunikasi antarmereka maupun dengan dunia di luar mereka.
[post_title] => Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => yang-tidak-dibicarakan-ketika-membicarakan-cinta
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-12-22 12:54:17
[post_modified_gmt] => 2020-12-22 12:54:17
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7233
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2018
Nominasi Cerita Asli Terbaik
Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta