Mira Lesmana menjadi salah satu tokoh sineas yang berjasa "menghidupkan kembali" perfilman Indonesia pada tahun 2000-an. Melalui Miles Films, alumni Institut Kesenian Jakarta ini memproduksi film Petualangan Sherina (2000), Ada Apa dengan Cinta? (2002), Eliana Eliana (2002), Rumah Ketujuh (2003).
Duet bareng Riri Riza, Mira memproduseri film Laskar Pelangi (2008) yang diadaptasi dari novel dengan judul sama, karya Andrea Hirata. Aman dikatakan, film dengan latar belakang pendidikan Indonesia tersebut masih menjadi salah satu yang fenomenal.
WP_Post Object
(
[ID] => 44
[post_author] => 2
[post_date] => 2020-07-17 06:47:10
[post_date_gmt] => 2020-07-17 06:47:10
[post_content] => Karena kegigihannya dan sang suami, mereka membangun bisnis keluarga dari nol hingga sukses di Makassar. Keluarga yang harmonis ini kerap menghabiskan waktu berdiskusi bersama di meja makan dengan hidangan khas Sulawesi Selatan.
[post_title] => Athirah
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => open
[ping_status] => open
[post_password] =>
[post_name] => athirah
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-08-25 16:35:25
[post_modified_gmt] => 2020-08-25 16:35:25
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?p=44
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik
Athirah
WP_Post Object
(
[ID] => 44
[post_author] => 2
[post_date] => 2020-07-17 06:47:10
[post_date_gmt] => 2020-07-17 06:47:10
[post_content] => Karena kegigihannya dan sang suami, mereka membangun bisnis keluarga dari nol hingga sukses di Makassar. Keluarga yang harmonis ini kerap menghabiskan waktu berdiskusi bersama di meja makan dengan hidangan khas Sulawesi Selatan.
[post_title] => Athirah
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => open
[ping_status] => open
[post_password] =>
[post_name] => athirah
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-08-25 16:35:25
[post_modified_gmt] => 2020-08-25 16:35:25
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?p=44
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Pemenang Film Cerita Panjang Terbaik
Athirah
WP_Post Object
(
[ID] => 1531
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-08-29 10:28:36
[post_date_gmt] => 2020-08-29 10:28:36
[post_content] => Vina (Maizura), seorang remaja SMA yang berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Barat, baru saja pindah ke SMA Negeri bergengsi di ibu kota Jakarta. Pada hari pertama di sekolah, Vina ditertawakan karena logat bicaranya dan juga diintimidasi oleh seorang siswa cowok. Beruntung, Vina ditolong dan dibantu beradaptasi oleh empat cewek dan seorang cowok yang disegani di sekolah. Ada Kris (Sheryl Sheinafia) sang pemimpin, Jessica (Agatha Pricilla) yang lucu dan terobsesi pada kecantikan, Gina (Zulfa Maharani) yang pemberani dan anak terkaya di grup, Suci (Lutesha) yang cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra) satu-satunya cowok dalam pertemanan mereka. Vina dengan cepat menjadi bagian dari geng mereka, yang lalu dikenal dengan nama GENG BEBAS. Kebersamaan mereka terusik saat terjadi peristiwa tragis yang menyebabkan keenam sahabat ini harus dipisahkan.
Semua kejadian di masa remaja ini terungkap ketika Vina dewasa (Marsha Timothy) bertemu kembali tanpa disengaja dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakit. Kris yang hidupnya divonis tidak akan lama lagi meminta Vina untuk mengumpulkan kembali Geng Bebas agar ia bisa bertemu semuanya untuk terakhir kali. Perjalanan Vina mencari kembali satu persatu sahabatnya, Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia), dan Suci yang misterius, mengantar kita ke kisah masa remaja Geng Bebas yang membuat mereka menyadari betapa kehidupan di masa dewasa telah membuat mereka lupa siapa mereka sebenarnya.
Sebuah kisah unik, lucu, dan mengharukan yang menggambarkan dua masa dalam satu film. Film BEBAS akan membawa kita pada nostalgia kisah cinta, patah hati, dan pertemanan yang abadi.
[post_title] => Bebas
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => bebas
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-08-30 12:44:12
[post_modified_gmt] => 2020-08-30 12:44:12
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1531
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Nominasi Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik
Bebas
WP_Post Object
(
[ID] => 1531
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-08-29 10:28:36
[post_date_gmt] => 2020-08-29 10:28:36
[post_content] => Vina (Maizura), seorang remaja SMA yang berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Barat, baru saja pindah ke SMA Negeri bergengsi di ibu kota Jakarta. Pada hari pertama di sekolah, Vina ditertawakan karena logat bicaranya dan juga diintimidasi oleh seorang siswa cowok. Beruntung, Vina ditolong dan dibantu beradaptasi oleh empat cewek dan seorang cowok yang disegani di sekolah. Ada Kris (Sheryl Sheinafia) sang pemimpin, Jessica (Agatha Pricilla) yang lucu dan terobsesi pada kecantikan, Gina (Zulfa Maharani) yang pemberani dan anak terkaya di grup, Suci (Lutesha) yang cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra) satu-satunya cowok dalam pertemanan mereka. Vina dengan cepat menjadi bagian dari geng mereka, yang lalu dikenal dengan nama GENG BEBAS. Kebersamaan mereka terusik saat terjadi peristiwa tragis yang menyebabkan keenam sahabat ini harus dipisahkan.
Semua kejadian di masa remaja ini terungkap ketika Vina dewasa (Marsha Timothy) bertemu kembali tanpa disengaja dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakit. Kris yang hidupnya divonis tidak akan lama lagi meminta Vina untuk mengumpulkan kembali Geng Bebas agar ia bisa bertemu semuanya untuk terakhir kali. Perjalanan Vina mencari kembali satu persatu sahabatnya, Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia), dan Suci yang misterius, mengantar kita ke kisah masa remaja Geng Bebas yang membuat mereka menyadari betapa kehidupan di masa dewasa telah membuat mereka lupa siapa mereka sebenarnya.
Sebuah kisah unik, lucu, dan mengharukan yang menggambarkan dua masa dalam satu film. Film BEBAS akan membawa kita pada nostalgia kisah cinta, patah hati, dan pertemanan yang abadi.
[post_title] => Bebas
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => bebas
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-08-30 12:44:12
[post_modified_gmt] => 2020-08-30 12:44:12
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1531
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Nominasi Pencipta Lagu Terbaik
Bebas
WP_Post Object
(
[ID] => 5983
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-12-05 10:29:23
[post_date_gmt] => 2020-12-05 10:29:23
[post_content] => Martin, mahasiswa film di Jakarta, pulang ke Sumba karena panggilan keluarga untuk melaksanakan keinginan almarhum ayahnya yang mewariskan sebuah kartrij film 16 mm yang belum terekspos. Film itu harus ditayangkan untuk penduduk Sumba. Ia mulai dengan mencari informasi cara dan bahan-bahan untuk “mencuci” film itu lewat internet. Lalu ia mencari bahan-bahan langka di zaman digital ini. Perjalanan ini mempertemukan Martin dengan Ana, yang menanti kabar suaminya yang bekerja di luar negeri. Sebuah perjalanan yang mengungkap tentang Sumba, adatnya, film, dan dirinya.
[post_title] => Humba Dreams
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => humba-dreams
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-12-05 10:34:27
[post_modified_gmt] => 2020-12-05 10:34:27
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5983
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik
Humba Dreams
WP_Post Object
(
[ID] => 5117
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-11-04 17:34:05
[post_date_gmt] => 2020-11-04 17:34:05
[post_content] => Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, Butet Manurung telah menemukan hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.
Hingga suatu hari Butet terserang demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. Nyungsang Bungo nama anak itu, berasal dari Hilir sungai Makekal, yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet mengajar. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah di’cap jempol’ oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.
Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa malapetaka bagi mereka.
Namun melihat keteguhan hati Bungo dan kecerdasannya membuat Butet mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo, hingga malapetaka yang ditakuti oleh Kelompok Bungo betul-betul terjadi. Butet terpisahkan dari masyarakat Rimba yang dicintainya.
[post_title] => Sokola Rimba
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => sokola-rimba
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-11-04 17:38:13
[post_modified_gmt] => 2020-11-04 17:38:13
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5117
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
-
2019
Nominasi Film Terbaik
Sokola Rimba