WP_Post Object
(
[ID] => 6259
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-12-05 13:20:45
[post_date_gmt] => 2020-12-05 13:20:45
[post_content] => Setelah disingkirkan oleh Cokrokusumo dengan berbagai macam fitnah di hadapan Sinuhun Raja, Brotoseno berniat membalas dendam melalui bayi yang dikandung oleh Kanthi. Kanthi adalah gadis desa yang dihamili Cokrokusumo, dan kemudian dipasung karena difitnah sebagai perempuan yang mengandung anak setan. Kanthi menjadi alat bagi dua petinggi yang berseteru itu. Ketika menyadarinya, ia hanya bisa membayangkan bahwa cara untuk mencegah itu semua adalah dengan bunuh diri. Ia dibantu diam-diam oleh Sadi, abdi Brotoseno yang tidak tahan dengan perbuatan dan rencana tuannya. Kanthi berhasil bunuh diri, tapi bayi itu diselamatkan Brotoseno dengan cara membelah perut perempuan malang itu, dan kemudian diberi nama Uma. Roh Kanthi kemudian diserap ke dalam Cermin Kembar yang selama ini menjadi saksi bisu kesengsaraannya di bawah kekuasaan Brotoseno. Dua puluh satu tahun kemudian, tibalah saat bagi Brotoseno untuk memetik buah dari rencananya, dengan cara yang ia juga belum mengerti.
[post_title] => Mangkujiwo
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => mangkujiwo
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-12-05 15:28:33
[post_modified_gmt] => 2020-12-05 15:28:33
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6259
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)