WP_Post Object
(
[ID] => 6831
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-12-19 10:42:48
[post_date_gmt] => 2020-12-19 10:42:48
[post_content] => Galih adalah seorang siswa introvert yang dipaksa untuk mendahulukan pendidikan daripada passion-nya oleh Mirna, ibunya yang seorang single mother, agar berhasil meraih beasiswa dan masuk ke universitas pilihan beliau. Hal itu dikarenakan Mirna tak ingin Galih gagal seperti sang ayah yang meninggal lantaran kecewa tak mampu menghidupkan toko kaset bernama Nada Musik yang bangkrut akibat persaingan dengan dunia digital. Galih sendiri selalu membawa walkman ke manapun dan mendengarkan mixtape pemberian sang ayah yang berisi lagu-lagu radikal yang menginspirasi Galih untuk mengejar mimpinya. Ratna baru saja pindah ke SMA tempat Galih bersekolah. Ia adalah tipe remaja yang hidupnya tanpa tujuan, tetapi diam-diam senang menulis lagu. Hanya saja karena tidak mendapat dukungan sang ayah, Ratna tidak memanfaatkan bakatnya dengan serius. Suatu sore Galih dan Ratna bertemu di lapangan belakang sekolah. Hubungan di antara mereka mulai terjalin ketika mereka saling bertukar pendapat mengenai kehidupan masing-masing. Perbedaan di antara mereka mendorong satu sama lain untuk mengejar passion mereka masing-masing, meski di sisi lain perbedaan itu pulalah yang juga berpotensi menghancurkan hubungan mereka.
[post_title] => Galih dan Ratna
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => galih-dan-ratna
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-12-19 10:49:33
[post_modified_gmt] => 2020-12-19 10:49:33
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6831
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)
WP_Post Object
(
[ID] => 5121
[post_author] => 3
[post_date] => 2020-11-04 17:42:23
[post_date_gmt] => 2020-11-04 17:42:23
[post_content] => Sebuah cerita tentang keunikan kota Jakarta setelah matahari terbenam melalui tiga perempuan: Indri, Anggia, dan Cik Surya.
Anggi tak merasa Jakarta sebagai rumahnya sepulangnya dari New York, apalagi ketika ia mendapati Naomi, pasangannya selama di New York yang lebih dulu pulang ke Jakarta, berkompromi dengan kemunafikan gaya hidup kelas atas ibukota. Indri, seorang penjaga handuk di gimnasium yang ingin menaikkan standar hidupnya yang pas-pasan, merasa bahwa seorang laki-laki kaya yang ia kenal melalui chatting di smartphone cicilannya adalah jawaban bagi masalahnya. Cik Surya, ibu rumah tangga yang dikenal hanya dengan nama suaminya, Koh Surya, seorang pengusaha sukses, merasa tidak berarti setelah suaminya meninggal. Apalagi ketika ia tahu kalau selama ini suaminya memiliki kekasih lain, seorang penyanyi bar kelas bawah Jakarta. Pada malam yang sama, kehidupan ketiga perempuan itu berubah di luar rencana.
[post_title] => Selamat Pagi, Malam
[post_excerpt] =>
[post_status] => publish
[comment_status] => closed
[ping_status] => closed
[post_password] =>
[post_name] => selamat-pagi-malam
[to_ping] =>
[pinged] =>
[post_modified] => 2020-11-04 17:49:25
[post_modified_gmt] => 2020-11-04 17:49:25
[post_content_filtered] =>
[post_parent] => 0
[guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5121
[menu_order] => 0
[post_type] => film
[post_mime_type] =>
[comment_count] => 0
[filter] => raw
)