Arsip Festival Film Indonesia

Gemailla Gea Geriantiana

6 Oktober 1976

1 Piala 4 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1531 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-29 10:28:36 [post_date_gmt] => 2020-08-29 10:28:36 [post_content] => Vina (Maizura), seorang remaja SMA yang berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Barat, baru saja pindah ke SMA Negeri bergengsi di ibu kota Jakarta. Pada hari pertama di sekolah, Vina ditertawakan karena logat bicaranya dan juga diintimidasi oleh seorang siswa cowok. Beruntung, Vina ditolong dan dibantu beradaptasi oleh empat cewek dan seorang cowok yang disegani di sekolah. Ada Kris (Sheryl Sheinafia) sang pemimpin, Jessica (Agatha Pricilla) yang lucu dan terobsesi pada kecantikan, Gina (Zulfa Maharani) yang pemberani dan anak terkaya di grup, Suci (Lutesha) yang cantik dan misterius, serta Jojo (Baskara Mahendra) satu-satunya cowok dalam pertemanan mereka. Vina dengan cepat menjadi bagian dari geng mereka, yang lalu dikenal dengan nama GENG BEBAS. Kebersamaan mereka terusik saat terjadi peristiwa tragis yang menyebabkan keenam sahabat ini harus dipisahkan. Semua kejadian di masa remaja ini terungkap ketika Vina dewasa (Marsha Timothy) bertemu kembali tanpa disengaja dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakit. Kris yang hidupnya divonis tidak akan lama lagi meminta Vina untuk mengumpulkan kembali Geng Bebas agar ia bisa bertemu semuanya untuk terakhir kali. Perjalanan Vina mencari kembali satu persatu sahabatnya, Jessica (Indy Barends), Jojo (Baim Wong), Gina (Widi Mulia), dan Suci yang misterius, mengantar kita ke kisah masa remaja Geng Bebas yang membuat mereka menyadari betapa kehidupan di masa dewasa telah membuat mereka lupa siapa mereka sebenarnya. Sebuah kisah unik, lucu, dan mengharukan yang menggambarkan dua masa dalam satu film. Film BEBAS akan membawa kita pada nostalgia kisah cinta, patah hati, dan pertemanan yang abadi. [post_title] => Bebas [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => bebas [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-30 12:44:12 [post_modified_gmt] => 2020-08-30 12:44:12 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1531 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Busana Terbaik Bebas
  • WP_Post Object ( [ID] => 1746 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-30 06:55:16 [post_date_gmt] => 2020-08-30 06:55:16 [post_content] => Ahok adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya adalah seorang tauke perusahaan pertambangan di Belitung bernama Kim Nam dan ibunya yang penyayang dan tegar bernama Buniarti. Masa kecil hidupnya bahagia dan tidak kekurangan. Bisnis ayahnya di pertambangan sangat baik, sampai suatu saat Kim Nam harus berhadapan dengan korupsi dan ia tidak mau memberi "upeti" kepada oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Bisnisnya perlahan mengalami kemunduran. Kehidupan Ahok yang tadinya serba berkecukupan mulai menjadi sulit. Kim Nam yang sudah antipati dengan keadaan korupsi di Belitung mengarahkan Ahok untuk menjadi dokter. Namun Ahok mengambil keputusan lain sehingga mengakibatkan hubungan dengan ayahnya menjadi dingin. Dengan semangat yang masih menggebu, Ahok mulai mengikuti langkah Kim Nam membuka pertambangan di Belitung dengan bermodalkan ilmu yang ia pelajari saat kuliah. Kenyataannya Ahok harus berurusan langsung dengan oknum yang sama, hingga perusahaannya harus gulung tikar. Selain situasi korupsi yang terus menerus menggerogoti ekonomi keluarga, datang kejadian tragis yang menimpa keluarganya hingga kesehatan Kim Nam yang memburuk. Saat Ahok masih berjuang untuk melawan korupsi, musibah besar datang dan situasi bertambah runyam. Dalam kondisi kalut, Ahok mengingat pesan ayahnya untuk menjadi pemimpin dan akhirnya ia bertekad untuk terjun ke dunia politik. Perjalanannya dimulai dari menjadi anggota DPRD, hingga ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur, di tengah keyakinannya untuk terus maju, ada pihak yang ingin menjegal dirinya. Namun ia tetap berpegang teguh pada nasihat dan mimpi Kim Nam untuk memperjuangkan nasib orang banyak. [post_title] => A Man Called Ahok [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => a-man-called-ahok [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-30 07:10:58 [post_modified_gmt] => 2020-08-30 07:10:58 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1746 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Busana Terbaik A Man Called Ahok
  • WP_Post Object ( [ID] => 6791 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 09:45:14 [post_date_gmt] => 2020-12-19 09:45:14 [post_content] => Film ini mengisahkan tentang sebuah bus yang melaju menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya dan dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka. Setiap penumpang bus ini memiliki tujuannya masing-masing. Pada awalnya mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik seperti biasa, tetapi tanpa mereka sadari ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar. Pesan penting ini dapat mengakhiri konflik yang terjadi. Namun kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, karena dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela-sela desingan peluru. Ditambah lagi, mereka juga harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir, yakni para kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik. Tidak ada yang tahu, siapa yang akan mati dan siapa yang akan tetap hidup. [post_title] => Night Bus [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => night-bus [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 09:52:25 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 09:52:25 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6791 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Pemenang Penata Busana Terbaik Night Bus
  • WP_Post Object ( [ID] => 5074 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-11-04 11:24:14 [post_date_gmt] => 2020-11-04 11:24:14 [post_content] => Kisah dalam film ini berlatar beberapa periode waktu, mulai dari era 1930-an hingga ke tahun 2000. Juga melalui beberapa kejadian penting di Indonesia, mulai dari perang kemerdekaan, pergolakan revolusi di era 1960'an, hingga masa kejayaan perekonomian Indonesia. Cerita dalam film ini berlatar di tiga lokasi; tujuh kota di Sumatra Utara, Jakarta, hingga ke Ottawa, Kanada.   Bercerita tentang seorang perempuan istimewa bernama Likas, yang menjalani kehidupan luar biasa. Likas kemudian berhasil meraih berbagai pencapaian dan keberhasilan, karena ia memegang teguh tiga janji yang pernah diucapkannya kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya. Janji-janji itulah yang selalu berada di setiap tarikan napasnya. Nafas yang memberikan ruh dan semangat dalam setiap tindakan, serta keputusannya. Keputusan yang lahir atas janjinya untuk terus berjuang dan berlandaskan kerinduannya akan cinta. [post_title] => 3 Nafas Likas [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => 3-nafas-likas [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-11-04 14:05:35 [post_modified_gmt] => 2020-11-04 14:05:35 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=5074 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Tata Busana Terbaik 3 Nafas Likas
  • WP_Post Object ( [ID] => 7240 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 13:14:05 [post_date_gmt] => 2020-12-22 13:14:05 [post_content] => [post_title] => Sang Pialang [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sang-pialang [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 13:14:05 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 13:14:05 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7240 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Tata Busana Terbaik Sang Pialang