Arsip Festival Film Indonesia

Frederica

2 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1514 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-29 08:15:05 [post_date_gmt] => 2020-08-29 08:15:05 [post_content] => Ini adalah kisah dua anak manusia yang meramu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonial awal abad 20. Inilah kisah Minke dan Annelies. Cinta yang hadir di hati Minke untuk Annelies, membuatnya mengalami pergulatan batin tak berkesudahan. Dia, pemuda pribumi, Jawa totok. Sementara Annelies, gadis Indo Belanda anak seorang Nyai. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tak pernah setuju Minke dekat dengan keluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sama rendah dengan binatang peliharaan. Namun Nyai yang satu ini, Nyai Ontosoroh, ibunda Annelies, berbeda. Minke mengagumi segala pemikiran dan perjuangannya melawan keangkuhan hegemoni bangsa kolonial. Bagi Minke, Nyai Ontosoroh adalah cerminan modernisasi yang kala itu sedang memulai geliatnya. Ketika keangkuhan hukum kolonial mencoba merenggut paksa Annelies dari sisi Minke, Nyai Ontosoroh pula yang meletupkan semangat agar Minke terus maju dan memekikkan satu kata, “Lawan!” [post_title] => Bumi Manusia [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => bumi-manusia [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-29 08:15:05 [post_modified_gmt] => 2020-08-29 08:15:05 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1514 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik Bumi Manusia
  • WP_Post Object ( [ID] => 7194 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:31:45 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:31:45 [post_content] => Suatu kota kecil sedang dicekam ketakutan stelah terjadinya sebuah kasus pembunuhan, di mana pembunuhnya masih berkeliaran. Penyelidikan pun dilakukan. Semua orang dicekam ketakutan dan saling mencurigai satu sama lain. Elang (Abimana) adalah pemuda yang mengalami gangguan jiwa, dia sering kali dihantui bayangan-bayangan mengerikan tentang pembunuhan aneh yang melibatkan sesosok orang misterius yang mengenakan kostum Kelinci. Pemuda tertutup dan pendiam itu merasa bahwa sosok bertopeng Kelinci itulah kunci dari segalanya. [post_title] => Belenggu [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => belenggu [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:31:45 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:31:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7194 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Film Terbaik Belenggu