Setelah menyambi sebagai penyiar radio ketika berkuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Ernest memulai karier profesionalnya di industri musik, yakni dengan bergabung bersama Universal Music lalu Sony Music, dan berlanjut di dr.m Digital. Nyaris enam tahun berkutat di industri musik, Ernest mendaftarkan diri ke program Kompas TV, yakni Stand-Up Comedy Indonesia. Ia berhasil lolos audisi dan terpilih menjadi satu dari 13 finalis dari seluruh Indonesia, dan meraih peringkat ketiga dalam kompetisi tersebut. Ernest akhirnya memutuskan menekuni profesi pelawak tunggal secara penuh. Bersama Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Isman H. Suryaman dan Ryan Adriandhy, Ernest mendirikan Stand-Up Indo, sebuah komunitas pelawak tunggal pertama di Indonesia, yang hingga kini telah memiliki sub-komunitas di puluhan provinsi, dan dianggap sebagai salah satu perintis budaya komedi tunggal di Indonesia. Ernest pun diangkat sebagai Ketua pertama dari Stand-Up Indo hingga Juni 2013.
Setelah terlibat di beberapa film sebagai aktor, di bulan Desember 2015 Ernest melakukan debutnya sebagai penulis dan sutradara di film Ngenest, yang berhasil meraih hampir 800,000 penonton dan mendapatkan satu nominasi Piala Citra untuk kategori Skenario Adaptasi Terbaik. Ngenest juga berhasil menggondol dua penghargaan Piala Maya (Skenario Adaptasi Terpilih & Sutradara Muda Berbakat), satu penghargaan Festival Film Bandung (Skenario Terpuji), dan tiga penghargaan di Indonesia Box Office Movie Awards, termasuk diantaranya untuk kategori Skenario Terbaik.
Desember 2016, Ernest merilis film keduanya sebagai penulis-sutradara, yakni Cek Toko Sebelah. Film ini meraih lebih dari 2,6 juta penonton, serta menyabet banyak perhargaan diantaranya untuk kategori Film Terbaik di Indonesia Box Office Movie Awards, Festival Film Bandung, dan Indonesia Movie Actors Awards; serta kategori Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia, Piala Maya, Festival Film Bandung, dan Indonesia Box Office Movie Awards. Film ini juga mengantarkan Ernest ke penghargaan internasional pertamanya, yakni Best Director di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017.
Di bulan Desember 2017, Ernest merilis film ketiganya sebagai penulis-sutradara, yakni Susah Sinyal, yang kali ini ditulis berdua dengan sang istri, Meira Anastasia. Film ini meraih lebih dari 2,1 juta penonton, dan menyabet tiga piala Indonesia Box Office Movie Awards termasuk untuk Skenario Terbaik. Dengan perolehan ini, Ernest berhasil mencatat rekor sapu bersih kategori Skenario Terbaik di Indonesia Box Office Movie Awards selama tiga tahun berturut-turut.