Arsip Festival Film Indonesia

Dwi Budi Priyanto

2 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 6927 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-21 14:03:18 [post_date_gmt] => 2020-12-21 14:03:18 [post_content] => Para pemain film berperan sebagai tentara sempat menjalani gemblengan selama empat hari di 'Military Boot Camp', mereka dikenalkan tentang kehidupan kemiliteran di Yonif Para Raider 328 Kostrad, Cilodong. Kisah ini menceritakan perjalanan Kapten Satria, dia menjalani tugas rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan. Antara lain harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan bagaimana Kapten Satria serta regunya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol dari sandera pasukan Hizbullah. Di sana Kapten Satria bertemu dengan Rania seorang guru sekolah dasar, saat Kontingen Garuda tengah berkunjung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemeriksaan kesehatan dan informasi. Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamankan terjadinya konflik dua negara yang sedang berselisih, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada warga setempat. [post_title] => Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => pasukan-garuda-i-leave-my-heart-in-lebanon [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-21 14:20:55 [post_modified_gmt] => 2020-12-21 14:20:55 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6927 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2017 Nominasi Penata Suara Terbaik Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon
  • WP_Post Object ( [ID] => 7199 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:42:14 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:42:14 [post_content] => Rudy Habibie, ahli pesawat terbang, punya mimpi besar: membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Ainun, dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar.   Pada 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun. Ainun tak hanya jatuh cinta, dia beriman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.   Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. [post_title] => Habibie & Ainun [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => habibie-ainun [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:42:14 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:42:14 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7199 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2017 Nominasi Tata Suara Terbaik Habibie & Ainun