Arsip Festival Film Indonesia

Dhamoo Punjabi

10 November 1941

Dhamoo Punjabi yang memiliki nama lengkap Dhamoo Jethmal Punjabi adalah seorang produser film, sinetron sekaligus pendiri Rumah Produksi terbesar di Indonesia, MD Entertainment. Dhamoo adalah anak sulung dari tujuh putra-putri pasangan Jethmal Tolaram Punjabi & Dhanibhai Jethmal Punjabi termasuk kedua orang adiknya, yaitu Gobind Punjabi & Raam Punjabi.

 

Pengalaman ia memproduksi suatu film berawal dari berdirinya perusahaan importir film, yaitu PT Indako Film, bersama kedua orang adiknya Gobind Punjabi & Raam Punjabi pada tahun 1967. 3 tahun kemudian, ia mendirikan PT Panorama Film (1971-1976) yang bersama PT Aries Internasional Film memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh tahun 1972. Ini adalah film Indonesia pertama yang menggunakan seluloid 70 milimeter, tetapi kurang laku ketika dilempar ke pasar. Kemudian kembali Raam yang dibantu oleh kedua orang kakaknya termasuk Dhamoo sendiri memproduksi film Demi Cinta yang dibintangi Sophan Sophiaan dan Widyawati. Namun film produksi keduanya ini termasuk biasa-biasa saja dalam peredarannya. Baru di film ketiganya, Pengalaman Pertama, bintang terang menghampirinya. Film ini dibintangi Roy Marten, Yati Octavia, dan Robby Sugara.

 

Pada tahun 1980-an ketika kondisi perfilman Indonesia sedang terpuruk, Dhamoo dan kedua adiknya malah sukses termasuk Raam Punjabi, membawa trend film bertemakan komedi di perfilman Indonesia dengan menampilkan bintang komedi pada saat itu trio Warkop (Warung Kopi) yaitu Dono, Kasino dan Indro.

 

Dalam kurun waktu tujuh belas tahun awal kariernya sebagai produser, Dhamoo & kedua saudaranya telah memproduksi lebih dari seratus film termasuk lewat PT Parkit Film yang mereka dirikan pada 1981. Dhamoo Punjabi bersama Raam Punjabi menjadi produser Parkit Film, sedangkan Gobind Punjabi menjadi produser eksekutif dari Parkit Film.

 

Pada tahun sekitar tahun 1989 saat perfilman Indonesia benar-benar hancur, Dhamoo & kedua saudaranya termasuk Raam tidak kehilangan akal dengan TVRI. Mereka berhasil berpikir cepat dan cemerlang, Dhamoo yang membantu Raam beralih ke dunia sinetron yang pada saat itu memang baru dan juga seiring dengan munculnya stasiun televisi swasta pertama yaitu RCTI. Raam, adiknya melihat hal tersebut sebagai peluang yang baik. Itu terbukti dengan suksesnya serial sinetron komedi Gara-Gara, yang dibintangi Lydia Kandou dan Jimmy Gideon.

 

Pada tahun 1990 Dhamoo bersama kedua adiknya mendirikan rumah produksi Multivision Plus dengan modal Rp. 250 juta. Dhamoo pun juga menjabat sebagai Produser Eksekutif yang berduet dengan salah seorang saudaranya, Gobind Punjabi. Sementara Manoj Punjabi, putranya mengawali kariernya di perusahaan ini dengan menjadi salah seorang Produser Pelaksana dalam rumah produksi tersebut dari tahun 1996 hingga tahun 2001.

 

Pada tahun 2001, Dhamoo bersama anaknya, Manoj Punjabi memutuskan untuk mengundurkan diri dari Multivision Plus. Raam dan Gobind, kedua saudaranya mengizinkan Dhamoo dan salah seorang anaknya, Manoj hengkang dari perusahaan yang dikelola oleh kedua pamannya, Raam dan Gobind. Penyebab pengunduran diri pasangan ayah dan anak tersebut disebabkan karena adanya perbedaan visi misi di antara Manoj dengan kedua orang pamannya tersebut.

 

Pada tahun 2002, Dhamoo bersama anaknya, Manoj mendirikan rumah produksi MD Entertainment. Produksi perdana MD Entertainment dibuat mulai pertengahan tahun 2003.

 

Dhamoo Punjabi merupakan Komisaris Utama MD Corporation yang dipimpin oleh putranya, Manoj Punjabi. Dhamoo juga merupakan Produser Eksekutif dari MD Entertainment.

1 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 7199 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:42:14 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:42:14 [post_content] => Rudy Habibie, ahli pesawat terbang, punya mimpi besar: membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Ainun, dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar.   Pada 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun. Ainun tak hanya jatuh cinta, dia beriman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.   Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. [post_title] => Habibie & Ainun [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => habibie-ainun [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:42:14 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:42:14 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7199 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2013 Nominasi Film Terbaik Habibie & Ainun