Arsip Festival Film Indonesia

Dea Panendra

18 Januari 1991

Dea Panendra mengawali kariernya di dunia hiburan tanah air, sebagai salah satu kontestan ajang pencarian bakat Indonesian Idol pada tahun 2010. Perjalanannya di ajang kontes tersebut, hanya sampai di babak spektakuler 11 besar. Dea tereliminasi pada tanggal 28 Mei 2010. Ketika itu, Dea membawakan lagu berjudul “Baru Aku Tau Cinta Itu Apa ” milik penyanyi Indah Dewi Pertiwi. Dea merupakan salah satu kontestan yang dijagokan oleh Agnez Mo yang merupakan juri dalam ajang tersebut.

 

Usai dari kontes Indonesian Idol tahun 2010, Dea Panendra menjajal sebagai pemeran dalam teater musikal berjudul Musikal Laskar Pelangi yang digarap oleh sutradara Mira Lesmana pada Desember, 2010. Pada tahun 2013, Dea kembali berperan sebagai Burung Cenderawasih di teater berjudul Musikal Timun Mas.

 

Tahun 2016, Dea akhirnya mendapatkan peran dalam film layar lebar perdananya. Dea berperan sebagai Novi dalam film berjudul Marlina: The Murderer in Four Acts besutan sutradara berbakat Mouly Surya. Film ini mengambil setting di Sumba.

1 Piala

    WP_Post Object ( [ID] => 2270 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-31 09:38:19 [post_date_gmt] => 2020-08-31 09:38:19 [post_content] => Marlina adalah seorang janda yang sedang berkabung. Setiap hari ia membanting tulang untuk mengumpulkan cukup uang, demi membiayai ritual upacara pemakaman suaminya yang baru meninggal. Jasad suaminya diawetkan dan terbaring di ruang tamunya, menunggu waktunya dimakamkan. Markus, lelaki berperawakan besar dan kasar, mengetuk pintu rumahnya dan mengancam akan merampoknya dalam waktu setengah jam. Hal itupun terjadi. Marlina meracuni anggota kawanan perampok, dan menggoda Markus hingga birahinya bangkit. Saat berhubungan badan, Marlina memenggal kepala Markus lalu menjinjing kepalanya yang dibungkus kain ke dengan tujuan kantor polisi. Jarak antara satu rumah dan rumah yang lain di Sumba Barat bisa mencapai 10 hingga 20 kilometer, sehingga perjalanan Marlina terasa sebagai sebuah petualangan metaforis, di mana dia menemukan kekuatan diri dan kelahiran yang baru. [post_title] => Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => marlina-si-pembunuh-dalam-empat-babak [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-03 13:39:08 [post_modified_gmt] => 2020-09-03 13:39:08 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2270 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Pemenang Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak