Arsip Festival Film Indonesia

Darius Sinathrya

21 Mei 1985

Darius Sinathrya Kartoprawiro adalah seorang pembawa acara dan aktor berkebangsaan Indonesia yang juga memulai kariernya sebagai produser di film Night Bus. Acara yang sering dipandu Darius umumnya acara olahraga.

 

Darius pun mendapat penghargaan sebagai insan pertelevisian terfavorit pilihan pemirsa untuk kategori pembawa acara olahraga pada ajang Panasonic Awards 2007, 2009, 2010, 2011.

 

Pria yang beragama Katolik ini telah membintangi sinetron seperti GatotkacaHantu Jatuh Cinta, dan Bukan Salah Bunda Mengandung. Debut karier layar lebarnya dimulai dari film D'Bijis (2007). Pada tahun yang sama, Darius juga bermain dalam Naga Bonar (Jadi) 2 bersama Deddy Mizwar dan Tora Sudiro. Beberapa film yang kemudian turut dibintangi oleh Darius antara lain Pocong 3 (2007), dan Love (2008).

 

Selain berprofesi sebagai aktor, Darius juga pernah menjabat sebagai manajer Tim nasional futsal Indonesia menjadi bagian dari tim yang meraih gelar juara Piala AFF Futsal 2010 di Vietnam. Namun gagal memenuhi target lolos ke 8 besar Piala Asia Futsal di Uzbekiztan.

1 Piala

    WP_Post Object ( [ID] => 6791 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 09:45:14 [post_date_gmt] => 2020-12-19 09:45:14 [post_content] => Film ini mengisahkan tentang sebuah bus yang melaju menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya dan dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka. Setiap penumpang bus ini memiliki tujuannya masing-masing. Pada awalnya mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik seperti biasa, tetapi tanpa mereka sadari ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar. Pesan penting ini dapat mengakhiri konflik yang terjadi. Namun kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, karena dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela-sela desingan peluru. Ditambah lagi, mereka juga harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir, yakni para kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik. Tidak ada yang tahu, siapa yang akan mati dan siapa yang akan tetap hidup. [post_title] => Night Bus [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => night-bus [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 09:52:25 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 09:52:25 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6791 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2017 Pemenang Film Terbaik Night Bus