Arsip Festival Film Indonesia

Ben Sohib

22 Maret 1967

Ben Sohib adalah penulis kelahiran Jember, Jawa Timur, 22 Maret 1967. Ben Sohib dikenal publik karena dwilogi novel The Da Peci Code (2006) dan Rosid & Delia (2008). Kedua novel tersebut adalah satire tentang kehidupan multi-etnis dan agama di Jakarta. Kedua buku itu kemudian diadaptasi ke layar lebar menjadi sebuah film berjudul 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta. Film itu menjadi film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2010 dan memperoleh banyak penghargaan.

 

Ben Sohib juga menulis cerita pendek dan diterbitkan di berbagai media massa. Persoalan dan kelucuan-kelucuan interaksi masyarakat multi-etnis Jakarta terus menjadi tema utama karya-karyanya. Persinggungan Ben dengan dunia sastra internasional dimulai ketika pada 2011 diundang mengikuti Salihara – Utan Kayu International Literary Festival untuk pembacaan karya dan diskusi. Pada 2015, dua karya Ben Sohib, yaitu novel The Da Peci Code dan kumpulan cerita pendek Haji Syiah, terpilih untuk diikutsertakan dalam Frankfurt Book Fair di mana Indonesia menjadi tamu kehormatan (Guest of Honour 2015/ GoH).

 

Novel The Da Peci Code dan kumpulan cerpen Haji Syiah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Jerman pada 2015. Kedua karya itu juga sudah diterjemahkan dalam bahasa Belanda dan Prancis pada 2017. Selain menulis novel dan cerita pendek, Ben juga menulis skenario film layar lebar. Film berdasarkan skenario garapannya berjudul Bidah Cinta telah tayang di bioskop di seluruh Indonesia pada Maret 2017.

1 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 6951 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-21 14:25:47 [post_date_gmt] => 2020-12-21 14:25:47 [post_content] => Hubungan asmara antara Khalida dan Kamal tak direstui oleh dua keluarga yang saling berbeda dan bermusuhan, keluarga mereka mempunyai pemahaman tentang Islam yang berbeda satu sama lain. Islam puritan & Islam tradisional. Persoalan perbedaan pandangan agama ini menyeret hubungan asmara mereka ke dalam pusaran konflik. Khalida adalah anak H. Rohili, seorang yang sangat akrab dengan para pemuda di kampung itu. Di sisi lain, Kamal adalah anak lelaki H. Jamat, seorang haji kaya yang cukup disegani dan menjadi pendukung utama penyebaran Islam puritan di kampung yang dimotori kemenakannya bernama Ustadz Jaiz. Perbenturan antara H. Rohili dan H. Jamat pada akhirnya juga membenturkan hubungan Khalida dengan Kamal. Khalida yang dibesarkan dalam ajaran Islam tradisional merasa terganggu dengan perkembangan ini. Sebaliknya, Kamal yang banyak mendapat pengaruh dari ajaran Islam puritan H. Jamat dan berkepentingan dengan pekerjaannya di Yayasan pendidikan yang dipimpin oleh Ustadz Jaiz, merasa bingung dan tertekan dalam posisinya yang sulit. [post_title] => Bid'ah Cinta [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => bidah-cinta [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-21 14:32:00 [post_modified_gmt] => 2020-12-21 14:32:00 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6951 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2017 Nominasi Skenario Asli Terbaik Bid'ah Cinta