Arsip Festival Film Indonesia

Aline Jusria

Aline Jusria adalah editor film asal Indonesia. ia mulai dikenal publik pada tahun 2005 ketika menyunting film untuk film Alexandria, sebelumnya sejak tahun 1999 sudah banyak menjadi editor untuk film dokumenter.

2 Piala 4 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1084 [post_author] => 2 [post_date] => 2020-08-21 07:49:23 [post_date_gmt] => 2020-08-21 07:49:23 [post_content] => Ini Kisah Tiga Dara adalah sebuah film drama musikal yang dirilis pada 1 September 2016. Film ini terinspirasi dari drama musikal sutradara legendaris Indonesia karya Usmar Ismail berjudul Tiga Dara. [post_title] => Ini Kisah Tiga Dara [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => ini-kisah-tiga-dara [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-21 07:57:36 [post_modified_gmt] => 2020-08-21 07:57:36 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1084 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Penyunting Gambar Terbaik Ini Kisah Tiga Dara
  • WP_Post Object ( [ID] => 1520 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-29 09:37:26 [post_date_gmt] => 2020-08-29 09:37:26 [post_content] => Bima dan Dara adalah sepasang kekasih yang masih duduk di bangku SMA. Pada usia 17 tahun, mereka nekat bersanggama di luar nikah. Dara pun hamil. Keduanya kemudian dihadapkan pada kehidupan yang tak terbayangkan bagi anak seusia mereka, kehidupan sebagai orangtua. [post_title] => Dua Garis Biru [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => dua-garis-biru [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-29 09:37:26 [post_modified_gmt] => 2020-08-29 09:37:26 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1520 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Penyunting Gambar Terbaik Dua Garis Biru
  • WP_Post Object ( [ID] => 6825 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 10:29:31 [post_date_gmt] => 2020-12-19 10:29:31 [post_content] => Fatmawati, nenek 70 tahun cerewet yang tinggal bersama putranya seorang dosen, Aditya, menantu, dan 2 orang cucu. Fatmawati selalu membanggakan Aditya, sampai suatu hari ia mengetahui akan dikirim ke panti jompo. Hal yang membuatnya sangat terpukul dan pergi dari rumah. Di perjalanan ia melihat studio foto “Forever Young”, dan berniat mengambil foto untuk di pemakamannya kelak. Namun setelah berfoto Fatmawati berubah menjadi 50 tahun lebih muda, dan kembali berusia 20 tahun. Fatmawati pun memulai kehidupan yang baru dan mengganti namanya menjadi Mieke, seperti nama artis idolanya - Mieke Wijaya. Seiring berjalannya waktu, Mieke mendapat kesempatan untuk meraih mimpinya menjadi penyanyi, sesuatu yang tidak bisa dilakukannya pada saat muda dulu. Keunikan Mieke muda dengan gaya bicara dan seleranya yang masih seperti nenek 70 tahun, justru membuat 3 pria jatuh hati padanya, seorang produser musik, cucu laki-lakinya, dan Hamzah yang mencintainya sejak sama-sama muda dulu. Hingga suatu peristiwa terjadi, yang membuat Mieke harus memilih untuk melanjutkan kehidupan barunya, atau kembali menjadi Fatmawati. [post_title] => Sweet 20 [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sweet-20 [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 10:35:59 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 10:35:59 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6825 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Penyunting Gambar Terbaik Sweet 20
  • WP_Post Object ( [ID] => 7203 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:54:32 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:54:32 [post_content] => [post_title] => Laura & Marsha [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => laura-marsha [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:54:32 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:54:32 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7203 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Nominasi Penyuntingan Gambar Terbaik Laura & Marsha
  • WP_Post Object ( [ID] => 7469 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 19:15:26 [post_date_gmt] => 2020-12-22 19:15:26 [post_content] => Nuke terbaring sakit namun tangannya tidak pernah lepas memegang sebuah buku. Anak Nuke, Natasha pulang dari London untuk menemui ibunya. Dokter hampir menyerah dan menyarankan Natasha mencari pemilik buku tersebut untuk membuat ibunya senang di akhir hayatnya. Di jalanan, Satrio (Ario Bayu) sedang berpacu dengan mobilnya sebagai pembalap liar didukung tiga sahabat baiknya. Satrio dan Natasha bertemu di kantor polisi. Satrio yang tertarik dengan Natasha, memutuskan untuk membantu Natasha mencari pemilik buku yang dipegang Nuke. Ternyata itu sebuah buku catatan harian seorang laki-laki bernama Boy. Usaha mereka tidak berjalan mulus saat cinta segitiga terbentuk. Para preman muncul, kekerasan terjadi dan Boy mungkin sudah berubah tidak seperti yang tergambarkan di buku hariannya. [post_title] => Catatan (Harian) Si Boy [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => catatan-harian-si-boy [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 19:15:26 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 19:15:26 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7469 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Pemenang Penyunting Gambar Terbaik Catatan (Harian) Si Boy
  • WP_Post Object ( [ID] => 7562 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-23 05:02:38 [post_date_gmt] => 2020-12-23 05:02:38 [post_content] => Mayang dipaksa ayahnya berangkat ke Hong Kong sebagai tenaga kerja wanita di samping bertugas mencari adiknya, Sekar, yang tidak ada kabar beritanya setelah sekian lama menjadi buruh migran juga. Penuh dengan ketidaktahuan dan rasa takut ia belajar dan bekerja sekaligus bertahan hidup di keluarga yang bersikap baik terhadapnya. Di waktu-waktu lowong dan libur ia selalu mencari kabar tentang adiknya. Dari teman-teman dan dari Gandi, pegawai Kedutaan RI yang bertugas mengurusi buruh migran, juga dari Vincent, yang naksir Mayang, sedikit demi sedikit mulai terkuak keberadaan Sekar. Ternyata sang adik terjerat hutang dan tidak mampu membayar, hingga dia melakukan apa saja agar bisa mendapat uang untuk pembayar hutang dan bertahan hidup. Kesulitannya adalah Sekar “malu” untuk ditolong dan memilih bersembunyi dari kawan-kawannya yang biasa berumpul setiap Minggu pagi di taman Victoria Park. Jelujuran kisah utama ini dihiasi juga dengan penggambaran kehidupan para tenaga kerja wanita di Hong Kong dengan beragam masalah pribadi masing-masing: ditipu pacar, jeratan iming-iming kredit barang, lesbianisme dll. [post_title] => Minggu Pagi di Victoria Park [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => minggu-pagi-di-victoria-park [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-23 05:02:38 [post_modified_gmt] => 2020-12-23 05:02:38 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7562 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2010 Pemenang Penyuntingan Terbaik Minggu Pagi di Victoria Park