Arsip Festival Film Indonesia

Aghi Narottama

12 April 1976

1 Piala 6 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 1535 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-29 10:48:45 [post_date_gmt] => 2020-08-29 10:48:45 [post_content] => Sancaka hidup di jalanan sejak ditinggal ayah dan ibunya. Menghadapi hidup yang keras, Sancaka belajar untuk bertahan hidup dengan tidak peduli dengan orang lain dan hanya mencoba untuk mendapatkan tempat yang aman bagi dirinya sendiri. Ketika situasi kota semakin tidak aman dan ketidakadilan merajalela di seluruh negeri, Sancaka harus buat keputusan yang berat, tetap hidup di zona amannya, atau keluar sebagai Gundala untuk membela orang-orang yang ditindas. [post_title] => Gundala [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => gundala [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-29 10:48:45 [post_modified_gmt] => 2020-08-29 10:48:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1535 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Musik Terbaik Gundala
  • WP_Post Object ( [ID] => 1968 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-08-30 12:13:34 [post_date_gmt] => 2020-08-30 12:13:34 [post_content] => Sebuah keluarga yang hidup damai dan harmonis tiba-tiba mengalami kejadian tak terduga. Di suatu makan malam sang Bapak tiba-tiba kesakitan dan sebelum mati ia mengeluarkan beling dari mulutnya.   Sejak saat itu, kedamaian keluarga itu mulai terusik. Dan kini giliran sang Ibu yang mendapatkan teror-teror ghaib. Sikap sang Ibu mulai aneh dan seringkali ketakutan.   Bersamaan dengan itu Jarwo seorang dukun di kampung mereka tiba-tiba saja mati misterius, dan rumahnya hangus terbakar. Andi dan Dina sebagai anak tidak rela kejadian yang sama kepada Bapak mereka akan menimpa Ibu mereka. Mereka harus mencari tau penyebabnya demi menyelamatkan nyawa Ibu mereka. [post_title] => Kafir: Bersekutu dengan Setan [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => kafir-bersekutu-dengan-setan [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-08-30 15:40:15 [post_modified_gmt] => 2020-08-30 15:40:15 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=1968 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Musik Terbaik Kafir: Bersekutu dengan Setan
  • WP_Post Object ( [ID] => 6018 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-05 11:14:33 [post_date_gmt] => 2020-12-05 11:14:33 [post_content] => Susi Susanti sudah jadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia. Di bawah bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia dan didorong oleh janji kepada ayahnya, Susi berhasil mendapatkan pengakuan Internasional karena memenangkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Ketika terjadi gejolak ekonomi, Susi menggunakan kesempatan tersebut untuk menunjukkan bahwa kepahlawanan tidak diukur oleh tingginya kesuksesan seseorang, tetapi oleh kedalaman pengorbanan seseorang. [post_title] => Susi Susanti: Love All [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => susi-susanti-love-all [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-05 11:26:45 [post_modified_gmt] => 2020-12-05 11:26:45 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6018 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Musik Terbaik Susi Susanti: Love All
  • WP_Post Object ( [ID] => 6008 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-05 11:03:07 [post_date_gmt] => 2020-12-05 11:03:07 [post_content] => Maya berusaha bertahan di kota tanpa keluarga. Hanya sahabat baiknya Dini, yang bersama dirinya jatuh bangun mencoba memperbaiki hidup. Ketika Maya mendapatkan informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarga Maya yang kaya di sebuah desa, Maya dan Dini langsung ke sana tanpa menyadari bahaya yang menanti. [post_title] => Perempuan Tanah Jahanam [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => perempuan-tanah-jahanam [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-05 14:31:58 [post_modified_gmt] => 2020-12-05 14:31:58 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6008 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Penata Musik Terbaik Perempuan Tanah Jahanam
  • WP_Post Object ( [ID] => 6777 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 09:35:34 [post_date_gmt] => 2020-12-19 09:35:34 [post_content] => Setelah sakit aneh selama 3 tahun, Ibu akhirnya meninggal dunia. Bapak lalu memutuskan untuk kerja di luar kota meninggalkan anak-anak. Tak lama kemudian, anak-anak merasa bahwa Ibu kembali berada di rumah. Situasi semakin menyeramkan ketika mereka mengetahui bahwa Ibu datang lagi tidak sekedar untuk menjenguk, tapi untuk menjemput mereka. [post_title] => Pengabdi Setan [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => pengabdi-setan [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 09:42:16 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 09:42:16 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6777 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Pemenang Penata Musik Pengabdi Setan
  • WP_Post Object ( [ID] => 7203 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:54:32 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:54:32 [post_content] => [post_title] => Laura & Marsha [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => laura-marsha [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:54:32 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:54:32 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7203 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Tata Musik Terbaik Laura & Marsha
  • WP_Post Object ( [ID] => 7184 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:10:13 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:10:13 [post_content] => Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari sebagai tokoh besar agamis saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.   KH Wahid Hasyim, salah satu putra dia mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.   Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asyari berhasil dibebaskan. Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum'at. Ternyata hasil tanam rakyat tersebut harus disetor ke pihak Jepang. Padahal saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.   Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.   Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar. [post_title] => Sang Kiai [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sang-kiai [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:10:13 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:10:13 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7184 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2019 Nominasi Tata Musik Terbaik Sang Kiai