Arsip Festival Film Indonesia

Adipati

19 Agustus 1991

Adipati Koesmadji atau lebih akrab disapa Adipati Dolken mulai dikenal sejak berperan sebagai Virgo dalam sinetron Kepompong yang tayang di SCTV.

 

Berkat perannya di film Sang Kiai pada tahun 2013, Adipati memenangkan Penghargaan FFI untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik, menjadikan Adi salah satu aktor termuda yang memenangkan Piala Citra pada usia 21 tahun.

1 Piala 2 Nominasi

    WP_Post Object ( [ID] => 2427 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-09-14 10:31:31 [post_date_gmt] => 2020-09-14 10:31:31 [post_content] => Semenjak pertama kali bertemu, Ditto sudah suka setengah mati pada Ayu, karena Ayu suka bergaya gahar seperti preman. Selama 11 tahun bersahabat, Ditto selalu gagal keluar dari friendzone. Apapun usahanya, di mata Ayu, Ditto adalah teman makan dan teman curhat semata. Untungnya, kehidupan cinta Ayu yang berliku-liku, memastikan Ditto selalu di dekatnya sebagai tempat curhat. Suatu hari, Ayu bercerita bahwa ia akan menikah dengan pacarnya, seorang pria sempurna luar dan dalam. Ditto harus memilih: menyatakan perasaan atau merelakan cinta pertamanya jadi sahabat seumur hidup. [post_title] => #TemanTapiMenikah [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => temantapimenikah [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-09-14 10:31:58 [post_modified_gmt] => 2020-09-14 10:31:58 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=2427 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik #TemanTapiMenikah
  • WP_Post Object ( [ID] => 6799 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-19 09:56:11 [post_date_gmt] => 2020-12-19 09:56:11 [post_content] => Film Posesif bercerita tentang atlet loncat indah bernama Lala yang hidupnya jungkir balik setelah menemukan cinta pertamanya, Yudhis. Janji setia Lala untuk Yudhis malah menjadi jebakan, karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi, ternyata rumit serta berbahaya. Alhasil, Lala pun bimbang akan kelanjutan hubungannya dengan cinta pertamanya itu. [post_title] => Posesif [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => posesif [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-19 10:04:18 [post_modified_gmt] => 2020-12-19 10:04:18 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=6799 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik Posesif
  • WP_Post Object ( [ID] => 7184 [post_author] => 3 [post_date] => 2020-12-22 11:10:13 [post_date_gmt] => 2020-12-22 11:10:13 [post_content] => Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari). KH Hasyim Asyari sebagai tokoh besar agamis saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asyari.   KH Wahid Hasyim, salah satu putra dia mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.   Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asyari berhasil dibebaskan. Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum'at. Ternyata hasil tanam rakyat tersebut harus disetor ke pihak Jepang. Padahal saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.   Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH Hasyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.   Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asyari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani, tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar. [post_title] => Sang Kiai [post_excerpt] => [post_status] => publish [comment_status] => closed [ping_status] => closed [post_password] => [post_name] => sang-kiai [to_ping] => [pinged] => [post_modified] => 2020-12-22 11:10:13 [post_modified_gmt] => 2020-12-22 11:10:13 [post_content_filtered] => [post_parent] => 0 [guid] => https://arsip.festivalfilm.id/?post_type=film&p=7184 [menu_order] => 0 [post_type] => film [post_mime_type] => [comment_count] => 0 [filter] => raw )
  • 2018 Pemenang Pemeran Pendukung Pria Terbaik Sang Kiai